 |
| Foto bersama peserta pelatihan mendeley di Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kabupaten Kudus, Rabu (02/02). (Foto : Alfia/Paradigma) |
KUDUS, parist.id - Rumah Belajar Anak (RBA) Rara menggelar kelas pelatihan Mendeley di Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kabupaten Kudus. Acara pelatihan tersebut diikuti oleh 35 peserta, Rabu (02/02/2022).
Moderator dalam acara tersebut, Julianto mengungkapkan pelatihan bertujuan untuk memfasilitasi mentor-mentor RBA Rara dalam menyelesaikan tugas akhir studi.
"Sebenarnya ini fasilitas untuk mentor-mentor RBA Rara dalam menunjang Sumber Daya Manusia ke depan tetapi kami bisa berbagi ilmu bagi teman-teman," ungkapnya.
Senada dengan Julianto, Kholidia Evening Mutiara, Owner RBA Rara juga mengajak mahasiswa lainnya untuk terjun penelitian untuk dapat memunculkan inovasi-inovasi baru.
"Harapannya setelah pelatihan ini ada inovasi-inovasi yang terus muncul dari kalian," harap Kholidia.
Pemateri pelatihan, Nuskhan Abid, mengatakan bahwa dalam melakukan penelitian di zaman digital tidak perlu banyak orang, cukup menggunakan metode autoetnografi.
"Dulu memang penelitian rame-rame tapi itu budaya Majapahit bukan budaya digital dan kita bisa pakai metode autoetnografi ini," jelasnya.
Nuskhan menambahkan, sebuah karya penelitian bukan dinilai dari penggunaan mendeley, namun kemampuan penulis dalam mengekspresikan temuan baru.
"Karya penelitian itu bukan dilihat pakai mendeley apa tidak. Tapi sumber referensi di mendeley lebih banyak. Jadi tak perlu bertahun-tahun menggarap skripsi," tegas Nuskhan.
Tri Jayanti, salah satu peserta merasa senang mengikuti kelas pelatihan ini. Pelatihan Mendeley dapat membuka pikiran dan mengasah keterampilan menulis lebih cepat.
"Alhamdulillah saya tidak ingin berfikir kolonial lagi. Jadi tahu banyak referensi dari berbagai situs setelah mengikuti pelatihan di sini," ungkapnya.
Editor : Muna
.jpg)
