 |
| Potret dokumentasi foto bersama forum diskusi Jurus Tumbuh pada, (14/07). |
Kampus, PARIST.ID – Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kudus kembali menghadirkan kegiatan inspiratif melalui forum diskusi “Jurus Tumbuh”, bertempat di Gedung F Ruang F3, UIN Sunan Kudus, pada Senin, (14/07/2025). Acara ini menghadirkan Sugihandari, Direktur Strategic Growth Hub dan mantan peneliti senior Litbang Harian Kompas, sebagai narasumber utama.
Acara yang berlangsung pukul 09.00–12.00 WIB ini diikuti oleh tujuh mahasiswa, terdiri dari enam mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dan satu mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI). Forum ini dipandu langsung oleh Primi Rohimi sebagai host, dengan dukungan teknis dari Dedi.
Dalam pembukaan, Sugihandari memperkenalkan latar belakangnya sebagai praktisi riset sosial dan media selama lebih dari dua dekade. Ia juga memaparkan fokus utama dari perusahaannya, Strategic Growth Hub, yang bergerak di bidang riset komunikasi, media monitoring, film dan hiburan, serta pelatihan dan publikasi.
“Program Jurus Tumbuh ini kami rancang untuk menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik yang masih cukup lebar di kalangan mahasiswa,” jelas Sugihandari.
Sesi pelatihan kali ini menitikberatkan pada praktik wawancara sebagai teknik pengumpulan data dalam penelitian, baik kuantitatif maupun kualitatif. Setelah pemaparan materi yang disampaikan secara rinci melalui tayangan presentasi, Sugihandari mengadakan kuis interaktif untuk menguji pemahaman peserta, sekaligus melihat seberapa besar feedback dari materi yang telah disampaikan.
Menariknya, beberapa peserta kemudian dipilih secara acak untuk mempraktikkan wawancara sesuai dengan dua jenis pendekatan penelitian. Praktik pertama dilakukan untuk pengumpulan data kuantitatif, di mana satu peserta berperan sebagai pewawancara dan satu lagi sebagai responden.
"Dalam praktik ini, peserta belajar bahwa wawancara kuantitatif mengumpulkan jawaban yang dikuantifikasi. Salah satunya dengan pilihan jawaban menggunakan skala contohnya untuk persetujuan terentang dari "Sangat Tidak Setuju" sampai "Sangat Setuju". Dalam praktik di lapangan, "show card" bisa digunakan untuk membantu pewawancara sekaligus responden dalam menjawab," ungkapnya
Praktik kedua dilakukan oleh dua peserta berbeda dan difokuskan pada wawancara kualitatif. Dalam pendekatan ini, responden diberikan ruang lebih luas untuk menjawab, sehingga menghasilkan data yang lebih mendalam dan eksploratif. Perbandingan antara dua praktik ini memperjelas kepada peserta bahwa metode kuantitatif dan kualitatif memiliki teknik dan pendekatan yang sangat berbeda.
Antusiasme peserta terlihat dari keterlibatan aktif mereka dalam diskusi dan praktik, yang menjadi bukti bahwa forum ini menjawab kebutuhan mahasiswa akan pengalaman riset yang aplikatif.
Dengan terselenggaranya forum diskusi ini, UIN Sunan Kudus kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kapasitas riset mahasiswa serta memperluas jejaring akademik dan profesional. Tak hanya memperoleh ilmu, para peserta juga mendapatkan sertifikat sebagai bukti keikutsertaan yang dapat menambah nilai pada portofolio mereka di dunia kerja nantinya.
.jpeg)
