 |
| Dokumentasi mahasiswa KKN-MB 093, tamu undangan, serta DPL saat acara dialog interaktif moderasi beragama (20/08). |
Kudus, PARIST.ID - Aula Balai Desa Krandon terasa berbeda sore itu, terlihat sekelompok mahasiswa KKN-MB 093 tengah mengadakan Dialog interaktif yang dihadiri oleh 35 tamu undangan yang terdiri dari mahasiswa KKN-MB 093 UIN Sunan Kudus, IPNU & IPPNU, Naisyiatul Aisyiyah, PKK, dan IPM desa Krandon. Dialog interaktif ini merupakan program kerja utama yang dicanangkan oleh Mahasiswa KKN-MB UIN Sunan Kudus. Kali ini tema yang diusung mengenai “Harmoni Nusantara: Menguatkan Moderasi, Menebar Toleransi". Antusiasme peserta terhadap tema yang dipaparkan menambah keseruan pada acara tersebut.
Di tengah keberagaman, masyarakat dihadapkan dalam berbagai tantangan yang dapat menimbulkan perpecahan. Pentingnya toleransi dan saling menghargai menjadi kunci terciptanya kerukunan antar masyarakat. kegiatan dialog interaktif ini diisi langsung oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Dr. Irzum Farihah. kegiatan ini menjadi bukti wujud nyata kepedulian dari kelompok KKN-MB 093 dalam menumbuhkan sikap moderat, memperkokoh nilai-nilai kebangsaan, serta menebarkan toleransi di tengah masyarakat yang beragam.
Acara dikemas secara interaktif dengan sesi diskusi panel, tanya jawab, serta refleksi nilai moderasi beragama. Para peserta tidak hanya mendengar paparan dari narasumber, tetapi juga diajak untuk menyampaikan pengalaman, tantangan, dan gagasan mereka dalam mengamalkan nilai toleransi. Suasana penuh keakraban ini menjadi bukti bahwa dialog adalah jalan terbaik untuk membangun pemahaman bersama.
“Acara ini sangat menarik, khususnya karena berhasil menyajikan tema toleransi dengan cara relevan dan mudah dipahami”ujar Ketua IPNU Muhammad Fahrul Anam.
Perwakilan dari IPPNU Talita Ulima juga memberikan ulasan setelah mengikuti dialog interaktif
“Dialog ini sangat bermanfaat, karena memberikan pengalaman yang memperkaya dan berpotensi memperkuat toleransi, harapannya di masa depan terjalin kolaborasi yang lebih erat antara IPPNU dan anak-anak IPM," Pungkasnya.
