Seru! Mahasiswa Baru Have Fun Sepanjang PBAK 2025

Suasana PBAK pada pagi hari menjelang upacara kemerdekaan, Minggu (17/08).
Kampus, PARIST.ID – Pelaksanaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN Sunan Kudus 2025 telah berlangsung meriah. PBAK kali ini diikuti oleh sebanyak 2.666 mahasiswa baru, yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut, yakni pada Kamis-Ahad, (14-17/08/2025).

Rangkaian kegiatan PBAK tahun ini dikemas dengan konsep baru, menghadirkan suasana berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Tahun ini, PBAK mengusung konsep klasikal perkelas. Mahasiswa baru ditempatkan di kelas-kelas kecil untuk mengikuti materi, sehingga lebih kondusif dan mudah dipahami.

Ketua Steering Committee (SC) PBAK, Muhammad Agil Iltizam Kuffa, menjelaskan bahwa ini merupakan konsep pertama yang diterapkan di UIN Sunan Kudus. Forum kecil dipilih agar mahasiswa baru lebih mudah memahami materi yang disampaikan dosen maupun profesor.

Dari segi persiapan, Agil menyebut panitia harus berkoordinasi intens dengan pimpinan, satpam, hingga petugas kebersihan (OB) karena kegiatan dilaksanakan empat hari penuh termasuk di hari libur kerja.

Tak hanya padat materi, keseruan juga hadir melalui berbagai hiburan.

“Eventnya dari keseruan euforia ada geng party, UKM JQH, Teater Satoesh, UKM SMS,” ungkap Agil.

Mahasiswa baru juga diberi kebebasan sejak hari pertama untuk menjelajahi stand UKM yang membuka panggung di lapangan.

Suasana PBAK pada siang hari, Minggu (17/08).

Keseruan itu turut dirasakan peserta. Ahmad Taufiqurrohman, mahasiswa baru Prodi Komunikasi Penyiaran Islam, mengaku senang karena suasana lebih kondusif dibanding tahun sebelumnya. Ia menilai sistem per kelas memudahkan mahasiswa untuk lebih fokus dan tidak tertekan aturan yang berlebihan.

“Saya juga jadi bisa kenal banyak teman dari berbagai prodi, sekaligus tahu UKM-UKM yang ada di kampus,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Hilda Munawwaratul Izza, mahasiswa baru Prodi Tadris Matematika. Menurutnya, PBAK kali ini tidak membosankan karena diselingi ice breaking dan nyanyian bersama.

“Seru sih, menyenangkan dan gak ngebosenin, soalnya acaranya gak cuma materi doang,” ujarnya.

Ia mengaku mendapat banyak ilmu baru, teman baru, sekaligus pengalaman pertama mengikuti pengenalan ORMAWA dan UKM kampus.

Agil berharap konsep yang sama bisa diterapkan untuk PBAK tahun depan.

“Harapan saya tahun depan bisa meneruskan konsep ini dan yang salah dari PBAK ini bisa diperbaiki untuk PBAK tahun depan,” pungkasnya.

Dengan konsep baru yang lebih segar, PBAK UIN Sunan Kudus 2025 tidak hanya menjadi ajang perkenalan kampus, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam bagi ribuan mahasiswa baru yang mengikutinya.