 |
| Dokumentasi bersama setelah kegiatan sosialisasi Rabu (20/08). |
Tidak hanya mendengarkan ceramah, kegiatan ini dikemas dengan cara kreatif. Siswa menuliskan pesan positif anti-bullying di sticky notes berwarna-warni, lalu menempelkannya di ppt bergambar tubuh anak-anak. Tak berhenti di situ, mereka juga diajak bermain hand painting, melukis telapak tangan dengan cat dan menempelkannya bersama sebagai simbol sederhana tapi penuh makna kebersamaan, solidaritas, dan tekad bersama menolak perundungan.
Putri Qomariyah, narasumber sosialisasi, menyebut penggunaan metode ini bertujuan agar siswa lebih mudah memahami pesan yang disampaikan sekaligus termotivasi untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya ingin memberikan edukasi dengan cara yang menyenangkan agar siswa lebih antusias dan pesan Stop Bullying dapat tertanam kuat dalam diri mereka,” jelasnya.
Kepala MTs Mafatihul Islamiyah, Umi Sri Wahyuni, dan Guru BK, Yeni Susanti, turut mengapresiasi kegiatan ini. Yeni berharap sosialisasi yang dilakukan mahasiswa KKN-MB mampu memberikan dampak positif dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari perundungan.
"Saya sangat mendukung sosialisasi anti Bullying karena Bullying dalam bentuk apapun baik fisik, verbal, maupun psikologis adalah tindakan yang tidak dapat diterima dan melanggar norma serta aturan sekolah,"
“Harapan saya dengan adanya sosialisasi anti Bullying semua siswa dapat memahami, menolak, melaporkan dan mencegah semua tindakan Bullying sehingga sekolah akan tercipta suasana aman dan nyaman,,” lanjutnya.
Lewat kegiatan sederhana tapi bermakna ini, mahasiswa KKN-MB 016 ingin menanamkan kesadaran bahwa sekolah harus jadi ruang yang ramah untuk semua. Karena dengan menghormati dan menjaga persaudaraan, suasana belajar pun akan semakin kondusif.
