![]() |
Suasana kegiatan posyandu rutin bersama mahasiswa KKN UIN Sunan Kudus. |
Kudus, PARIST.ID — Balai Desa Japan, Kecamatan Dawe, tampak berbeda pada Rabu pagi (20/08). Sejak pukul 09.00 WIB, warga sudah berdatangan mengikuti kegiatan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) rutin. Tidak hanya balita yang mendapat layanan kesehatan, kali ini para lansia juga bisa melakukan pemeriksaan kesehatan secara langsung.
Kegiatan ini melibatkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Moderasi Beragama Desa Japan. Atas ajakan bidan desa, Zurta Farida, mahasiswa turut berperan aktif mulai dari membantu registrasi peserta, menimbang balita, mencatat tumbuh kembang anak, hingga mendampingi pemeriksaan kesehatan lansia.
Balai desa dipenuhi suasana hangat suara tangis balita sesekali terdengar saat ditimbang, sementara para lansia tampak sabar menunggu giliran cek kesehatan. Mahasiswa KKN pun terlihat akrab berinteraksi, menenangkan anak-anak, hingga berbincang ringan dengan para orang tua yang senang mendapat perhatian khusus.
Firda Maulidatin Ni’mah, Wakil Koordinator Desa KKN Moderasi Beragama Japan, mengaku sangat antusias dengan pengalaman ini.
“Kami sangat enjoy dan merasa senang sekali bisa terlibat langsung dalam proses posyandu ini. Banyak sekali pengetahuan yang kami dapatkan, mulai dari cara memantau tumbuh kembang balita, pentingnya gizi, hingga layanan kesehatan untuk lansia,"
"Bagi kami, pengalaman ini bukan hanya sekadar membantu, tetapi juga bekal untuk memahami peran mahasiswa di tengah masyarakat. Kami belajar bahwa pengabdian itu luas: ada sisi kesehatan, kepedulian sosial, hingga manfaat nyata bagi warga Desa Japan,” lanjutnya.
Senada dengan itu, kader posyandu, Yulianti Widayat, menyampaikan apresiasinya.
“Adanya KKN yang terlibat di posyandu pada Rabu (20/08/25) kemarin di Balai Desa Japan benar-benar sangat membantu, alhamdulillah. Kebetulan ada beberapa kader posyandu yang tidak bisa hadir, jadi kehadiran teman-teman KKN membuat kegiatan tetap berjalan lancar, kondusif, dan penuh semangat. Kami dari kader posyandu merasa senang karena mahasiswa mau ikut serta dalam kegiatan desa, khususnya di Japan Wetan,” ungkapnya.
Kolaborasi antara Puskesmas, kader kesehatan, dan mahasiswa KKN Moderasi Beragama Desa Japan ini menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan bisa berjalan optimal dengan semangat gotong royong. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi wadah edukasi sekaligus praktik nyata bagi mahasiswa untuk memahami pelayanan kesehatan masyarakat, sekaligus menumbuhkan nilai kepedulian sosial yang sejalan dengan moderasi beragama.