 |
| Pemaparan materi diskusi oleh Ulin Nuha dalam forum Focus Group Discussion, Sabtu (30/07). Foto : (Witri/Paradigma) |
PARIST.ID, Kampus - Untuk penggalian data penelitian PNBP (Penelitian Negara Bukan Pajak), Rofiq Addiansyah selaku peneliti mengadakan Focus Group Discussion (FGD) berlangsung di Gedung F1. Mengusung tema "Peran Radar Kudus sebagai Media penguat Demokratisasi dan Moderasi Beragama di tingkat lokal", agenda dihadiri 20 peserta audiens, Sabtu (30/9/2022).
Forum diskusi ini mengundang dua narasumber yakni Ulin Nuha selaku Redaktur Pelaksana Radar Kudus dan Fatwa Fauzian sebagai conten writter. Acara ini dihadiri oleh beberapa mahasiswa KPI (Komunikasi dan Penyiaran Islam) dan PPI (Pemikiran Politik Islam).
Dosen sekaligus peneliti, Rofiq Addiansyah menyatakan bahwa melalui forum diskusi ini dapat menggali data agar lebih dalam terutama pada media visual. Hal ini juga bertujuan agar mahasiswa dapat melakukan riset untuk membuat suatu karya ilmiah.
Ia menambahkan bahwa dalam riset terdapat dua metode, yakni metode kualitatif dan kuantitatif. Kemudian untuk teknik pengambilan data dapat berupa wawancara serta FGD.
"Setiap mahasiswa mempunyai potensi yang berbeda, seperti aktif dalam media visual serta tulisan seperti membuat artikel dan karya ilmiah," ungkapnya.
Selaku narasumber, Ulin Nuha menyatakan bahwa pers sebagai kontrol sosial menyajikan fakta tidak hanya berdasarkan pernyataan narasumber. Akan tetapi juga sangat memerlukan observasi di lapangan.
"Jangan hanya berpacu pada pernyataan narasumber, tetapi fakta di lapangan seperti apa itu harus jeli," tegasnya.
Ia mengungkapkan salah satu nilai berita (news value) itu mengacu pada pendekatan lingkungan. Untuk mendapatkan berita yang menarik dan diminati banyak pembaca, yakni dengan mengangkat isu konten secara lokal.
"Kerjasama antar tim redaktur serta layout dalam pembuatan dan penataan berita yang tepat, menjadikan berita tersebut menarik untuk dibaca," sambungnya.
Sementara Fatwa Fauzian, mengungkapkan bahwa di era sekarang ini dalam dunia jurnalistik, berita tidak hanya berupa koran. Seiring dengan berkembangnya arus digitalisasi, website dan media sosial turut berperan sebagai kontrol sosial.
Sebagai media informasi publik, pers juga berperan sebagai sarana komunikasi dari masyarakat ke pemerintah. Pers berperan penting dalam proses pembangunan dan dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat.
"Masyarakat bisa menyampaikan aspirasi berupa kritik, opini, dan saran melalui media masa," ungkap Fatwa.
Reporter : Witri, Fiya
Editor : Mirna
