 |
| Diskusi Bersama Oleh Warga Desa Loram Wetan dan Mahasiswa KKNIK IAIN Kudus. (Foto: Ali/Detik). |
PARIST.ID - Kudus, Dalam rangka menjalankan program kerja KKN Mahasiswa IAIN Kudus adakan kegiatan diskusi dengan tema " Mengupas Tuntas Sejarah Sumur Gentong dan Pemberdayaan Masyarakat". Kegiatan dilaksanakan di situs lokasi sumur gentong, Desa Loram Wetan, Jati, Kudus, pada Sabtu (01/10/2022).
Turut hadir dalam forum Noor Khayadi yang menjadi narasumber dalam acara tersebut. Dimoderatori oleh Ahmad Afandi Lutfiansyah, Kegiatan ini diikuti oleh beberapa tokoh desa, tokoh agama, remaja karang taruna Desa Loram Wetan dan Mahasiswa anggota KKN IK IAIN Kudus.
Ronaldo Aldi Nugroho (21), selaku ketua panitia mengatakan alasan mereka mengusung acara diskusi ini adalah untuk mengetahui sejarah sumur gentong dan manfaat sumur ini bagi masyarakat.
Ia menambahkan bahwa di desa ini juga terkenal dengan salah satu desa yang memiliki punden terbanyak di Kudus, yang berjumlah total 35.
" Desa Loram Wetan ini terkenal dengan punden-pundennya, terbanyak di Kudus. Yang sudah terdaftar ada 23 dan yang belum terdaftar ada 12, Jadi total ada 35."
"Kami ingin mengetahui bagaimana sejarah sumur gentong, keberlangsungan sumur bagi warga. Ini juga bisa menjadi salah satu potensi wisata religi di desa Loram Wetan, " ungkap Nugroho.
Noor Khayadi, selaku juru kunci sumur gentong desa Loram Wetan menceritakan awal ditemukannya Sumur Gentong dan sejarah ditemukannya situs ini.
"Tahun 1989 sumur itu ditemukan oleh warga. Tidak hanya dari warga Desa, pada awalnya sumur ini banyak dikunjungi wisatawan dari tetangga desa, sampai wisatawan dari kota lain," tuturnya.
Giono, salah satu warga mengusulkan untuk diadakannya pasar gentong agar eksistensi sumur gentong ini terjaga.
"Selain kita harus menjaga, juga agar masyarakat lebih memerhatikan situs sumur gentong ini. Dalam rencana tersebut bisa diadakan pasar gentong diadakan dalam waktu mingguan dan tidak di kenakan biaya lapak atau apapun untuk menambah peminat yang hadir," tungkasnya.
