Parist.id, Kampus – Alih status dari STAIN menuju
IAIN Kudus harus direspon sebagai sinyal untuk meningkatkan kualitas kampus. Menurut Mundakir, Ketua STAIN Kudus salah satu caranya yaitu dengan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang bermutu dalam jumlah banyak.
Ketua STAIN Kudus Mundakir memberi penjelasan dalam FGD Tranformasi STAIN Kudus menjadi IAIN Kudus. FOTO: Arif/PARAGRAPHFOTO |
"Kampus menargetkan 320
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 100 dosen tetap non PNS yang profesional di masing-masing bidang. Jumlah itu disiapkan sejalan dengan kuantitas mahasiswa yang nanti akan bertambah
ketika menjadi IAIN," tuturnya dihadapan lima visitor pada FGD di Aula Rektorat lantai 3 STAIN Kudus, Senin, (3/9/17).
Tidak cukup itu, Mundakir juga menargetkan agar kampus memiliki sekitar 100 doktor dan 13 Profesor pada tahun 2022. Target itu diberlakukan mengingat akan dibukanya perkuliahan
program doktoral di STAIN Kudus ketika sudah resmi menjadi IAIN.
Sebagai bukti yang menunjang program doktoral itu semua jurnal yang dikelola oleh masing-masing jurusan atau fakultas nantinya harus terakreditasi nasional bahkan internasional.
“Saya juga berharap, seluruh jurnal dapat terakreditasi nasional dan internasional yang terindeks oleh Scopus,” tuturnya.[](Ish/yun)