Jakarta, Parist.ID - Insan pers mahasiswa (persma) disebut
memiliki kesempatan bersaing dengan media arus utama. Kemampuan mengelola dapur
redaksi, kualitas konten dan idealisme menjadi nilai lebih yang bisa
dimaksimalkan. Wakil Pemimpin Redaksi Okezone.com, Syukri Rahmatullah, mengatakan
mahasiswa sekarang berada dalam era keberuntungan sebab kemajuan teknologi dan
informasi.
Dari kiri : Syukri Rahmatullah, Asrori S. Karni dan Tolhah, di Meeting Room Hotel Santika, BSD Serpong, Kamis (23/11/17). |
“Mahasiswa sekarang menjadi yang
paling beruntung sebab tidak adanya batasan, kemajuan teknologi dan era
globalisasi tanpa sekat kabupaten atau propinsi. Banyak sekali media dan relasi
untuk belajar untuk kemudian dipraktekkan,” katanya di Meeting Room Hotel
Santika Teras Kota, BSD Serpong, Tangerang, belum lama ini.
Mengembangkan media, lanjut
Syukri, sebenarnya hanya perlu semangat dan pengalaman. Insan pers mahasiswa
tidak boleh cepat puas dengan hanya menganggap itu sebagai hobi. Semangat
diperlukan untuk mengupayakan pembaruan dan peningkatan mutu konten media yang
ditekuninya.
“Problem mengelola (media) online
hanya satu, yaitu semangat. Semangat menghadirkan berita setiap harinya, dan
kemauan bagaimana konten anda bagus untuk dikonsumsi pembaca,” imbuhnya.
Senada, Wakil Pemimpin Redaksi
Majalah Gatra, Asrori S. Karni, merasa karya-karya pers mahasiswa bisa menjadi
kuda hitam dalam persaingan media massa di era sekarang. Profesionalisme menjadi
tantangan bagi pers mahasiswa untuk terus dikembangkan.
“Yang masih menjadi keunggulan
bagi insan pers mahasiswa adalah idealismenya yang terjaga. Sebuah idealism yang
tidak bisa ditawar dan bebas dari pengaruh apapun,” jelasnya. (Far)