Menjadi bagian dari kabinet Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) STAIN Kudus tahun 2017, Yudhistira
Pradipta bersiap maju menjadi pucuk pimpinan mahasiswa pada 2018 mendatang. Pengalamannya sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri)
DEMA STAIN Kudus 2017 menjadi modal untuk memimpin DEMA kedepannya.
(doc. pribadi) |
Yudhistira menyampaikan berbagai pengalaman organisasinya akan membantu
dia dalam menyelesaikan persoalan di masa depan. Mensinergikan
Organisasi Kemahasiswaan (OK) menjadi misi utamanya. Untuk itu,
Ia bakal
rutin mengadakan acara ‘Mimbar Bebas’ sebagai wadah keluh kesah OK
dan mahasiswa.
“Pada acara Mimbar Bebas,
mahasiswa diberi ruang untuk berbicara secara terbuka. Dari situ diharapkan ada
proses untuk saling memberikan kritik, saran, dan tindak lanjut dari apa yang
dikeluhkan,” jelasnya Sabtu (2/12/2018).
Mahasiswa Tarbiyah
kelahiran 10 Oktober 1996 itu didukung empat partai mahasiswa. Diantaranya, Partai
Kebangkitan Mahasiswa (PKM), Partai Mahasiswa Merdeka (PMM), Partai Nahdlatut
Tullab (PNT) dan Partai Pencerahan Cakrawala Mahasiswa (PPCM).
Selanjutnya, relasi dan jaringan menjadi
“senjata” andalan dalam menyukseskan program-program DEMA. Ia juga mengaku telah menjalin komunikasi
dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) di
kampus-kampus lain di Kudus.
"Saya juga
sudah punya kontak berbagai presiden mahasiswa se-Kudus. Ya, semoga kedepannya
hubungan kita bisa lebih kuat. Dan bisa saling bekerja sama dalam program
masing-masing," kata Yudhis, sapaan akrabnya.
Yudhis juga
berencana menyelenggarakan kerjasama dengan BEM dari kampus-kampus di Kudus. Isu keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) dan penangkalan radikalisme menjadi topik utama. Menurutnya, paham itu
berbahaya jika terus berkembang dan menggerogoti idealisme mahasiswa.
Program lainnya yaitu mengembangkan kiprah DEMA di
lingkup Perguruan Tinggi Agama Islam. Ini berpijak pada pengalaman Yudhistira saat menjadi salah satu wakil DEMA STAIN dalam
Musyawarah Wilayah (Muswil) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta.
“Di sana saya lebih banyak berkomunikasi dengan DEMA PTAI
se-Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan perkumpulan DEMA PTAI itu setidaknya bisa banyak belajar
mengenai DEMA di berbagai kampus,”
bebernya.
Selain aktif di
DEMA STAIN Kudus 2017, Yudhis pernah menjadi Senator dalam Senat Mahasiswa (Sema) Komisi C Bidang
Kemahasiswaan (2016). Sejak saat itu, ia banyak belajar mengenai birokrasi
kampus. Tidak hanya aktif di organisasi mahasiswa, Yudhis juga aktif organisasi
di desanya. Ia berkecimpung di Karang Taruna Muda Bhakti Barongan dan Banser Kudus.
"Sebagai
mahasiswa, kita tidak melulu hanya aktif di kampus. Tetapi juga berkonstribusi
bagi masyarakat sekitar,” imbuhnya.
(Ishmah/FAR)