Best Viral Premium Blogger Templates

Pimpinan OK PTKIN Pelajari Budaya Akademik Universitas Kebangsaan Malaysia

parist  id
Rabu, November 28, 2018 | 07:38 WIB

PARIST.ID, MALAYSIA- Mempelajari budaya akademik kampus negara lain merupakan hal yang sangat penting sebagai upaya perbandingan dan perbaikan budaya akademik dalam negeri. Selain itu, era globalisasi juga menuntut setiap kampus di setiap negara untuk membuka diri terhadap kebudayaan-kebudayaan negara lain agar tidak terjadi cultur shock (kekagetan budaya: red).

Pernyataan itu disampaikan Mashitoh Ya’qub, Pemangku Pengarah Institut Islam Hadhari Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) saat menerima kunjungan civitas akademika Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di bawah nauangan Kementerian Agama, Selasa (27/11) di Kampus UKM Bangi Malaysia.

Mashitoh menyambut baik kegiatan Student Mobility Program dari Kementerian Agama karena sangat penting untuk memperkuat jaringan antar perguruan tinggi lintas negara dan dapat memperkuat pendidikan, penyelidikan dan giat kepada masyarakat.

“UKM memiliki pusat Student Mobility Program antar pelajar yang di sebut Global UKM dan telah menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi antar negara-negara Asean dan Eropa”, kata Mashitoh.

Selain persoalan akademik, isu-isu kemahasiswaan yang cukup menarik juga diperbincangkan dalam kunjungan tersebut. Di antaranya ialah soal organisasi kemahasiswaan, suksesi organisasi, anggaran kegiatan, isu radikalisme dan terorisme, tata cara berpakaian, dan penghargaan kepada aktivitas kemahasiswaan.

Terkait dengan optimalisasi aktivtas kemahasiswaan, UKM memadukan antara kegiatan co kurikuler (non akademik: red) dan akademik. Mahasiswa yang aktif dalam kegiatan kemahasiswaan (non akademik) diberikan pengakuan dalam sistem kredit kurikulum yang mencapai 120 SKS.

Mashitoh juga memaparkan, untuk jurusan non profesional seperti politik dan sosial humaniora dapat mencapai 40 kredit, sedangkan jurusan profesional, sains misalnya diakui 30 kredit. Oleh sebab itulah, mahasiswa dapat termotivasi untuk mengambil kursus-kursus akademik dan non akademik seperti seni budaya, fotografi, kursus motor gede dan lain-lain.

Ia menambahkan, sejak tahu 2011, Kementerian Pelajaran Malaysia telah menjadikan sistem terpadu ini sebagai model pembelajaran bagi seluruh perguruan tinggi di Malaysia.

Terkait pembiayaan kegiatan kemahasiswaan, mahasiswa mencari anggaran dana untuk membiayai dirinya sendiri dengan pihak tertentu (sponsorship: red) dan terdapat anggaran dari kampus UKM sendiri. Tetapi tidak mudah menerima begitu saja, harus dengan mengajukan proposal yang akuntabel dan realistis.

Syafriansyah, Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam berharap agar mahasiswa termotivasi dan terinspirasi dan dapat mengambil manfaat dari kegiatan student mobiity program di UKM.

“Mahasiswa sebagai calon para pimpinan tertinggi diharapkan mampu mengambil banyak hal sebagai sesama bangsa serumpun dalam mengembangkan dunia kemahasiswaannya,” harapnya.

Kegiatan studen Mobility Program dilaksanakan pada tanggal 25 Noveber sampai dengan 1 Desember 2018 dan diikuti oleh Pimpinan Organisasi kemahasiswaan dan Wakil Rektor/Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama PTKIN. Selain ke UKM, kegiatan ini juga ke Institut Pengajian Tinggi Al-Zuhri, Unversitas Selangor dan Universitas Fathoni Thailan. (RB/red)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pimpinan OK PTKIN Pelajari Budaya Akademik Universitas Kebangsaan Malaysia

Trending Now