Hasil quick count pemilihan ketua HMPS PPI melalui e-voting |
Kampus, Parist.id - Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pemikiran Politik Islam (PPI) berhasil menyelenggarakan reorganisasi pemilihan ketua HMPS tahun 2021/2022 melalui sistem e-voting. Hal ini didasarkan pada Surat Edaran Nomor 0086/l n. 37lR3/PP.00.91'l I 2021 tentang Pembatasan Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) di IAIN Kudus.
Sebelumnya, ketua HMPS PPI Setiyo Budi Utomo mengaku mendapat tawaran dari Subbag Kemahasiswaan. Mengingat kondisi yang masih pandemi, Setiyo tertarik untuk menerapkan sistem e-voting ini
"Dapat info dari grup ketua ormawa, karena masih PPKM saya tertarik untuk menerapkannya," ujar Setiyo saat ditemui parist.id, Selasa (26/01).
Terkait teknis pelaksanaannya, sambung Setiyo, panitia atau KPU harus menyiapkan data dari mahasiswa PPI sebagai anggota untuk hak pilih, lalu diupload di server yang telah disiapkan. Selanjutnya panitia membagikan kode password dan nama pengguna sesuai dengan identitas masing-masing hak pilih.
"Panitia membagikan link dengan batasan empat jam lamanya, sebelumnya juga diadakan sosialisasi terkait pemilihan sistem e-voting itu," ujar Setiyo.
Meskipun masih terbilang uji coba, sistem e-voting ini menurut Setiyo sudah cukup baik. Pemilih dapat menggunakan hak pilihnya karena sistem ini dapat diakses dari mana saja.
"Untuk kondisi saat ini sudah oke, partisipasi pemilih cukup banyak, ada 160 pemilih dari 236 mahasiswa PPI," ungkapnya.
Adapun soal kendala yang dihadapi, Setiyo mengatakan butuh sinyal yang kuat untuk mengunggah data hak pilih di server. Selain itu, ketika proses pemilihan, sering ditemui pemilih ganda sehingga panitia perlu memverifikasi data secara teliti.
"Yang menarik dari e-voting ini, data quick count akan terlihat secara langsung di aplikasi, lengkap dengan nama pemilih, waktu dan calon yang dipilih," pungkasnya.
Pada kesempatan yang berbeda, HMPS Tadris IPS juga turut menerapkan e-voting dalam pemilihan ketua HMPS. Saat dikonfirmasi parist.id, wakil ketua HMPS Tadris IPS Ahmad Shofie Muntaha mengatakan hal senada dengan Setiyo.
Menurut Shofie, tidak ada kendala berarti pada saat pemilihan menggunakan e-voting. Hanya saja memang dibutuhkan sinyal yang baik untuk meng-upload data ke server.
"Sudah berjalan kemarin, sinyal harus bagus," tutur Shofie. (Maya/hasim)