 |
| PENYERAHAN: Ketua SC (Steering Committee) menyerahkan kenang-kenangan kepada Rektor IAIN Kudus, Mundakir, pada acara penutupan PBAK, Rabu (25/08/2021). (Foto: Febrian/Detik) |
KAMPUS, parist.id - Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) IAIN Kudus tahun 2021 resmi ditutup, acara yang berlangsung online selama empat hari mendapatkan kesan berbeda dari sejumlah mahasiswa baru, Rabu (25/08/2021).
Itsna Fajriani, mahasiswa baru Program Studi Manajemen Bisnis Islam mengungkapkan bahwa tugas yang diberikan panitia cukup berat.
"Kita diminta resume materi dalam bentuk video semenarik mungkin. Tugas ini cukup berat untuk saya yang belum terbiasa dalam proses editing," ungkapnya.
Senada dengan Itsna, mahasiswa baru program studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), Amelia Sofa Nabila juga merasakan hal yang sama. Ia mengatakan rela begadang demi menyelesaikan tugas.
"Cukup berkesan saat begadang untuk meresume materi dan membuat video, selebihnya saya senang dapat berdiskusi dengan teman-teman baru," ujarnya.
Di sisi lain, mahasiswa baru Program Studi Bimbingan Konseling Islam (BKI), Rosi Sabiqotul Chasna mengatakan meski sempat terkendala sinyal selama mengikuti PBAK ia merasa senang bisa mendapatkan ilmu dari rektor, dekan dan narasumber yang memberikan materi. Ia juga termotivasi dengan pengalaman kakak tingkatnya.
"Seneng bisa mendapatkan ilmu, pengalaman baru, walau terkendala sinyal dan menunggu untuk join lagi lama banget. Tapi itu saya maklumi, panitia gak cuma ngurusi saya aja," jelasnya saat dihubungi melalui Whatsapp.
Salah satu panitia PBAK, Kholifatur Rohimah mengatakan bahwa ini adalah tahun kedua pelaksanaan PBAK secara online. Meski begitu, pada tahun ini segala bentuk persiapan jauh lebih baik dari tahun sebelumnya.
"Teknologi semakin canggih, PBAK kali ini sudah menggunakan screen," ungkapnya saat ditemui reporter parist.id di gedung Perpustakaan lantai satu. (Lia)
