 |
| Pementasan seni pada puncak acara Festival Pager Mangkok, Minggu (28/11/2021). (Foto: Indayanti/Paradigma) |
KUDUS, parist.id - Festival Pager Mangkok hari ke-4 berlangsung meriah di halaman SMA Hidayatul Mustafidin, Lau, Dawe, Kudus. Puncaknya, sebanyak 1320 pementas ikut memeriahkan Festival Pager Mangkok, Minggu (28/11/2021).
Adapun serangkaian acaranya mulai dari Senam Lansia, Workshop Batik, Pementasan dan Coaching Clinic Wayang oleh Ki Ageng, dan Pencak Silat. Penampilan selanjutnya ada Flash Mob oleh SMP 4 Bae, Pentas Kentrung oleh Ki Sarjono dari Jepara.
Ketua koordinator Kampung Budaya Piji Wetan (KBPW), Muhammad Zaini, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kebudayaan telah tumbuh di Piji Wetan dengan 1320 pementas. Ia menyampaikan, bahwa budaya yang baik akan terus dilestarikan. Sementara kebudayaan yang jelek akan kita cerdasi untuk lebih dekat kepada sang Pencipta.
"Melakukan genda mantu, tentang mengingatkan bahwa ketika meninggal yang membantu kita adalah tetangga. Kebudayaan telah tumbuh di Piji Wetan, dengan banyaknya 500 orang yang ikut dan 1320 pementas dalam acara festival ini," kata Zaini.
Pada acara penutupan ini, Zaini juga mengatakan bahwa telah diadakan aktivasi ruang dari situs di Piji Wetan. Selain itu, ia juga menjabarkan makna yang terkandung dari gunungan dalam kitab Pager Mangkok.
"Kita telah melakukan aktivasi dari berbagai situs yang ada di Piji Wetan, ada punden juga. Petilasan Mbah Sunan Muria, petilasan yang merawat kuda beliau, Mbah Ruji. Disamping itu dalam kitab Pager Mangkok, ada hasil gunungan, dimana tingkat tertinggi ari-ari nanas," ujarnya.
Salah satu pengunjung, Alwi, mengungkapkan penutupan festival ini cukup meriah karena pembawaan yang ditampilkan sangat totalitas.
"Penampilan penari dengan ekspresinya yang bagus walaupun tadi terlihat tangannya merah, totalitas sekali. Tadi ada juga pelawak yang seru, kesannya bagus tadi mengenai pentingnya vaksin pada masa pandemi," ujar Alwi. (Eni)
