Foto ilustrasi: gambar yang bisa dirasakan oleh mahasiswa baru |
Rahayu sedulurku saya ucapkan selamat datang di kampus hijau yang terbagi antara fajar di timur dan senja di barat. Kedatanganmu telah kami tunggu-tunggu setelah sekian purnama tak dapat bersua dengan khidmat melalui perantara langsung daging bercengkrama dengan daging. Ada banyak hal yang ingin kami bagikan pada sedulurku atau lebih metafornya sebagai tunas baru yang bakal mengisi ruang-ruang kelindan kampus sunyi ini. Beberapa tahun belakangan kami tidak lagi mendengar sorak sorai dan teduhnya wajah serta lugunya mahasiswa baru. Kami sungguh merindukan itu, kami rindu atmosfer blues yang berdengung di telinga kami. Mari kami ajak untuk menyusuri lorong hitam kampus yang berlandaskan ke-Tuhan-an yang begitu pekat ini, siapkan sedikit waktu dan gelas kosongmu. Kami akan menyeduhkan dan menyuguhkan sesuatu yang lain.
Pertama-tama sekali berbanggalah kalian telah diterima dalam keluarga besar kampus ini. Ceritakanlah sejarahmu ke ibumu, temanmu, saudaramu atau tetanggamu tentang perjalananmu hingga sampai pada titik ini. Kalian berhak untuk berkisah dan membagikannya kepada siapapun, kalian juga berhak membumbuinya dengan penyedap supaya agak enak untuk diperdengarkan pada mereka, atau kalian juga sangat bisa untuk menceritakannya sebagai langkah awal mengumpulkan penghormatan. Silahkan juga perbandingkan dengan kampus yang lain dan saling ejeklah dengan ramah dengan teman-temanmu yang keterima di kampus yang lain.
Teman-temanku semua, Kalian telah memasuki gerbang ilmu islam terapan kampus IAIN Kudus, entah nanti kalian berada di fajar atau di senja kampus, tak menjadi sebuah masalah yang serius. Itu hanya masalah rasa dan perbedaan wilayah saja. Ilmu islam terapan adalah visi dari dari kampus ini, bagi mereka yang acuh agaknya ini sangat bersifat imajiner, tapi bagi mereka yang menghayati agaknya ini adalah identitas yang musti didharmakan pada ruang hidup.
Di atas adalah sebagai dasar sederhana yang musti teman-temanku semua pegang. Baiklah, sekarang kami akan memberikan pemahaman atas intisari yang kami dapat setelah melalui berbagai musim dan purnama yang berganti-ganti tentang kampus tercinta kita ini. PBAK adalah event besar tahunan yang diselenggarakan para pembesar kampus ini, mereka menaruh harapan lebih pada momen ini, mereka juga berusaha mananamkan kepentingan di sini, entah itu yang dari keluaraga pragmatis materialis atau dari keluarga lugu nan luhur. Pengenalan budaya akademik kampus (PBAK) merupakan ajang saling dan paling. Semua berusaha untuk saling memberi atau justru paling memiliki. Sesaplah intisari itu menurut kehendak teman-teman sebagai representasi calon manusia intelektual.
Ini adalah ruang bagian yang disediakan dari teman-teman ku semua untuk terus tumbuh, tak masalah harus tumbuh di mana pun kalian berpijak, yang menjadi masalah jika teman-temanku semua salah menggunakan pijakan kakinya, karena itu adalah dasar sebelum berjalan bahkan berlari kencang. Periode awal yang cukup krusial bakal tercipta kemelut dari kedalaman jiwa teman-teman, andai saja tidak dikendalikan dengan kemurnian diri. Segeralah untuk membuka mata selebar semesta ini, perdengarkanlah dengan baik gelombang suara yang datang kepadamu, kuatkan rasamu pada setiap fenomena yang berdesakan melirikmu. Kendalikanlah selaras dengan kehendakmu.
Saya tidak dapat melihat apapun, tapi saya lebih banyak mendengarkan. Ada sebuah bisikan lembut, hati-hati dalam setiap simpang dan sudut. Saya memiliki sebuah pengertian bahwa orang-orang itu berbohong. Semua suara manis dan lembut. Tak diragukan bahwa Anda benar; mereka sedang mengubah kelemahan menjadi nilai yang baik. (Disadur dari teks seorang yang mencintai kesunyian) ada banyak hal yang akan terjadi, penawaran pada pengisian jenjang kehidupan dengan ilusi setiap saat akan berdatangan. Jerat kepentingan terpancang di setiap sudut kampus ini. Maka sekali lagi, pergunakanlah manusia supermu dengan bijak lagi lucu.
Terima kasih teman-teman sudah rela ada dalam keluarga besar Kampus IAIN terbesar di Pantura. Selamat sekali lagi kami ucapkan, jika ada sesuatu hal yang ga oke, maka silakan datang ke barat. Pilihlah, di sini banyak orang-orang ramah yang sedang menjadi abdi. Hehe
*Kiki, Ketua UKM KPN IAIN Kudus 2021