Ilustrasi pelaksanaan kegiatan PBAK IAIN Kudus tahun 2022 |
Maba adalah julukan yang dimiliki oleh mahasiswa yang baru saja memasuki dunia perkuliahan di perguruan tinggi. Maba ini menjadi awal baru bagi mereka untuk mengetahui apa arti mahasiwa sebenarnya dan apa yang dirasakan dan diperoleh dengan memiliki nama tersebut. Bagaimana peran mahasiwa baru dengan kampus yang memiliki keterikatan yang kuat satu sama lain, tetapi apakah itu akan pengaruh dengan privilege yang ada? Sebagai mahasiswa baru memiliki pemikiran yang masih awam tentang dunia perkuliahan adalah suatu hal yang wajar, karena kita terjun langsung bukan berarti kita langsung bisa menguasai semuanya. Mahasiswa baru selalu menjadi garda terdepan saat pembukaan pendaftaran universitas karena masuknya mereka menjadi bagian kampus adalah hal yang dinantikan. Menjadi mahasiswa baru tidak selalu terpusatkan pada hal-hal baru, karena dunia kampus memiliki keluasan ilmu untuk dipelajari sampai mereka kejenjang kelulusan nanti.
Mahasiswa baru selalu memiliki ketertarikan lebih aktif dibanding para seniornya, sehingga dari segi berpakaian yang lebih fresh dan berusaha aktif di banyak organisasi karena ketakutan akan menjadi mahasiswa kupu-kupu dan kunang-kunang alias kuliah pulang- kuliah pulang dan kuliah nangis-kuliah nangis. Dibandingkan mahasiswa senior, mahasiswa baru memiliki keistimewaan dalam memulai dunia perkuliahannya lebih awal untuk menunjang kehidupan mereka selanjutnya di kampus. Dimulai dari pengenalan budaya akademik, organisasi mahasiswa yang akan diperkenalkan di awal masuk yang nantinya akan dijadikan pilihan mereka kedepannya untuk ikut serta atau tidak, pemahaman akan mata kuliah, kelas-kelas yang diambil ataupun jumlah satuan kredit semester (SKS) yang telah ditetapkan.
Jika dipertimbangkan menjadi mahasiswa baru dilingkup kampus bukanlah hal yang harus dipandang serius, karena seiring berjalannya watu mereka akan bisa menyesuaikan dengan jati diri baru dengan kondisi lingkungan dan sosial yang ada. Menjadi mahasiswa baru tidak akan menutup kemungkinan, bahwa meningkatkan rasa percaya diri dan prestasi secara akademik ataupun non akademik, apalagi jika pertimbangan yang telah dibuat adalah pertimbangan yang matang, maka manfaat dan tujuan dari kuliah itu sendiri akan didapat. Sehingga akan menciptakan privilege antara mahasisa baru dengan kampus yang akan menjadi dorongan aktif kedepannya. Privilege itu akan semakin meningkat jika, diimbangi dengan kompetensi yang kita miliki, sehingga karakter dan pengembangan pada diri sendiri akan terbentuk.
Selain itu, dengan menjalin banyak komunikasi dengan para senior kampus termasuk salah satu privilege yang akan dimiliki mahasiswa baru itu adalah banyaknya relasi yang terjalin, sehingga mempermudah kita dalam membuka komunikasi dan menambah wawasan pengalaman-pengalaman yang pernah dilakukan senior. Dibandingkan mahasiswa senior yang menyibukkan diri dengan skripsi, mahasiswa baru akan lebih sering untuk menjalani perkuliahan secara offline yang membuatnya akan lebih sering ke kampus, nantinya ini menjadi suatu privilege secara pribadi untuk memahami bagaimana kampus nya menjalankan sistem pendidikan yang sedang ditempuh dengan sudut pandanganya pribadi. Kampus memberikan kelonggaran kepada para mahasiswa barunya untuk dapat mengikuti semua hal kegiatan mulai dari kegiatan seminar, webinar, organisasi ataupun kerjasama besama dosen untuk menunjang setiap mahasiswa yang ada tanpa terkecuali. Menjadi mahasiswa baru menjadikan diri memiliki banyak penawaran yang ada, yang akan selalu menghubungkan antara mahasiswa dan kampus yang nantinya akan menjadi hubungan kerjasama yang saling menguntungkan. Mahasiswa dan kampus adalah dua hal yang memiliki keterikatan untuk menghasilkan privelege yang ada.
*Novia Alfiyanti, Anggota LPM Paradigma IAIN Kudus