Best Viral Premium Blogger Templates

Gelar Workshop Vokasi, Mahasiswa KPI Diharapkan Melek Media Digital

parist  id
Sabtu, September 03, 2022 | 10:58 WIB
 
Mansur Hidayat sebagai moderator sedang membacakan curriculum vitae (cv) narasumber dalam acara workshop vokasi KPI, jumat (02/09). Foto : (Inna/Paradigma)


PARIST.ID, Kampus - Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) menggelar Workshop Vokasi yang bertempat di Aula Lantai 3 Gedung Rektorat. Mengusung tema "How to be Great Journalist and Broadcaster in 5.0 Society Era", workshop diikuti oleh mahasiswa KPI semester 5, Jumat (02/09/2022).

Workshop ini mengundang dua narasumber, yaitu Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (ITJI) Jateng Teguh Hadi Prayitno, dan Dosen Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Ampel Abdulloh Hamid. Turut memberikan pengantar, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) Siti Malaiha Dewi, serta Sekretaris program studi KPI Mansur Hidayat sebagai moderator.

Dihadiri oleh wakil rektor III, Kisbiyanto memaparkan bahwa saat ini perkembangan digital terus mengalami transformasi yang begitu cepat. Sehingga mahasiswa KPI diharapkan selalu upgrade diri dengan program-program digital.

"Satu hal yang penting bagi KPI bahwa era ini adalah era yang sangat KPI banget. Era urusan digital dan virtual menjadi bagian terpenting dari kehidupan," terangnya saat berikan sambutan. 

Ia mengingatkan perlunya mengikuti perkembangan dunia digital. Hal tersebut dilakukan agar mahasiswa mampu terampil dalam kehidupan di masa depan.

"Digital itu progresnya melebihi kita sendiri, kalau kita mengikutinya umur ini tidak akan sia-sia," ungkapnya.

Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia, Teguh Hadi Prayitno mengatakan saat ini kekuatan terbesar berada di media massa dan media sosial. Terkadang media dianggap sebagai sumber kebenaran, sehingga tidak heran jika banyak orang yang menggunakan media massa dan media sosial.

"Hari ini akun adalah aset, bahkan ada orang yang hidupnya dari akun, seperti youtuber," ucapnya.

Dosen sekaligus Founder Dunia Santri Community, Abdulloh Hamid mengungkapkan bahwa riset sekarang menyatakan media sosial sudah menjadi aplikasi personal. Jumlah followers tidaklah penting, karena media saat ini menjadi hobi bagi kebanyakan orang.

Lebih lanjut ia mengatakan menulis menjadi bagian terpenting, karena dengan menulis adalah bentuk dari keabadian. Orang mengira menulis adalah bakat dari lahir, tetapi realitanya menulis adalah usaha yang dilakukan terus menerus yang didukung dengan membaca dan menulis secara konsisten.

"Dengan menulis saya mengunjungi 10 negara, pengetahuan dan relasi saya pun menjadi luas" terangnya.

Ia menyatakan apakah mahasiswa KPI akan membuat trend atau mengikuti trend. Ia berharap KPI kedepannya bisa membuat portal berbasis kampus yang sesuai dengan Islam moderat.

"Kalau anda tidak membranding diri sendiri, maka orang lain akan membranding diri kalian dengan seenaknya," pungkasnya.


Reporter :Nada
Editor : Mir
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Gelar Workshop Vokasi, Mahasiswa KPI Diharapkan Melek Media Digital

Trending Now