Pembukaan acara Kajian dan Bedah Buku Fiqih Perempuan |
Kampus, PARIST.ID - Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Paradigma berkolaborasi dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Digital Media (DIGITAMA) menggelar kajian dan bedah buku Fiqih Perempuan yang betemakan "santri ngomongin perempuan, boleh kan?". Acara ini dibuka untuk umum dan diikuti sekitar 150 peserta. Berlangsungnya acara ini di Aula SBSN Tarbiyah Lantai 2 pada senin, (25/03/2024)
Pimpinan Umum LPM Paradigma, Nuhayaus Aunila dalam sambutannya berharap kajian ini akan memberikan banyak ilmu kepada peserta dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Saya harap temen-temen yang hadir bisa mengambil ilmu-ilmu yang sudah disampaikan oleh narasumber kita dan bisa menerapkannya dalam kehidupak sehari-hari karena kita sebagai perempuan adalah wanita yang kompleks, manusia yang kompleks jadi otomatis dari segala jenis ke kompleksan kita ada banyak ilmu yang harus kita pelajari,: ungkapnya.
Pembina UKM DIGITAMA, Dr. H. Nur Said, S. Ag., M.A., M. Ag turutmengungkapkan apresiasi nya kepada para penulis buku fikih perempuan yang mana isu ini diangkat oleh santri laki-laki
"Saya kira ini sesuatu sekali karena Ma'had aly yang disi oleh laki-laki semua, tapi menulis isu gender, isu tentang perempuan untuk itu kita apresiasi untuk mereka berdu yang sudah memberikan nuansa isu tersendiri, isu perempuan dalam kajian fiqih," ungkapnya.
Ketua ll FKI FIKRAH ma'had Aly Lirboyo sekaligus narasumber, Fahda Abdillah mengungkapkan pembuatan buku ini sebagai bentuk kepedulian para penulis terhadap isu perempuan yang jarang diungkapkan melalui sudut pandang literasi pesantren.
"Jadi kami tergerak untuk mencoba belajar menuangkan apa yang kita pahami dari pesantren bahwa ternyata melalui kacamata fiqih, syariat islam, ajaran pesantren itu selalu mendukung tentang keadilan bagi perempuan," ungkapnya.
Lebih lanjut dalam kajian tersebut, Ketua Umum FKI FIKRAH Ma'had Aly Lirboyo, Habibullah Mahmud mengungkapkan buku ini akan mengkaji secara komprehensif serta pengulasan isu yang lebih sistematis.
"Melalui buku ini kami berupaya menghilangkan bias penafsiran text text keagamaan yang ada karena kajian dalam buku ini kami upayakan kajiannya komprehensif dan pengulasannya sistematis, " ungkapnya.
*Berita ditulis oleh Putri Pazriani