Best Viral Premium Blogger Templates

YOLO dan Salah Kaprah Menikmati Hidup

parist  id
Jumat, Januari 29, 2021 | 09:39 WIB

 

Foto: pexels.com

Oleh: Haniam Maria Rizqiya* 

Kita tentu sering mendengar ucapan Hidup Cuma Sekali, atau mungkin hidup cuma sekali, nikmati masa mudamu, dan sebagainya. Kata ini menjadi sangat populer bagi kaum millenial saat ini. Trend yang sering dipahami hanya pada kesenangan dalam menikmati hidup yang berlaku sekali dalam seumur hidup. Trend ini dikenal dengan istilah YOLO (You Only Live Once). Sangat menarik bukan? Apalagi sebagai anak muda kita pasti punya hasrat ingin memiliki sesuatu sangat menggebu, tanpa berpikir panjang kedepannya.

Nah, kebanyakan orang memiliki anggapan yang berbeda tentang gaya hidup ini. Kebiasaan bersenang-senang dalam menikmati hidup secara tidak sadar akan berpengaruh pada diri kita saat ini bahkan hingga tua nanti. Meskipun tidak ada salahnya jika kita sesekali menikmati kesenangan hidup, tentunya kita harus mengerti akan keadaan timbal baliknya. 

Kesenangan tidak hanya diukur pada waktu sekarang saja, namun harus dipertimbangkan dengan masa depan. Apakah jika melakukan hal ini sekarang, aku akan tetap bahagia di masa depan? Apakah dengan melakukan hal demikian, aku akan tetap senang dikemudian hari? Begitu kira-kira bayangan dalam menimbang kesenangan yang dituju.

Mengutip dari kumparan.com, sebenarnya gaya hidup YOLO mengandung kalimat positif. Hal ini dimaksudkan bahwa generasi muda zaman sekarang tidak perlu menunggu sesuatu sampai mereka yakin untuk melakukan yang ingin dilakukannya. Untuk mencapainya cukup dengan langkah yang cermat dalam mencapai kesenangan. Sehingga generasi muda akan lebih tanggap terhadap kebahagiaan dirinya. 

Seringkali, kaum millenial salah kaprah memahami gaya hidup ini. YOLO hanya dianggap melakukan berbagai hal yang disenangi tanpa melihat nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Akibatnya, banyak muda-mudi yang mengedepankan hawa nafsu berkedok YOLO. Bahkan, mereka bisa saja meninggalkan apapun demi meraih kesenangan yang Ia tuju. 

Sebenarnya YOLO bertujuan untuk memaksimalkan hidup kita yang telah diberikan kenikmatan dari yang Kuasa. Bukan berarti kita memanfaatkan kesenangan duniawi dengan dalih hanya sekali seumur hidup. Maka, menemukan jati diri tidak hanya dengan YOLO saja, namun kita dapat menemukannya dengan cara mengubah pola pikir atau mindset agar menjadi pribadi berkualitas sehingga dapat terlepas dari perilaku konsumtif. 

Lantas, bagaimana sih cara memaknai hidup dengan YOLO ini? Sebenarnya gaya hidup ini memiliki makna yang luas, juga mengandung motivasi yang mendalam. YOLO mengajarkan untuk merencanakan kehidupan yang lebih baik dengan langkah-langkah berikut.

1. Mempunyai tujuan hidup yang jelas. Menikmati hidup bukan berarti tidak mempersiapkan masa depan. Kita perlu mempersiapkan hidup dengan berbagai rencana dan tujuan yang matang. Menjadi manusia yang memiliki pegangan dan tidak hanya mengikuti arus. Pola kehidupan seperti ini akan menuntun kita menjadi manusia yang sukses. Ini berarti memanfaatkan YOLO dengan benar tanpa melibatkan kesenangan hidup semata.

2. Memiliki mindset hidup harus bermanfaat bagi orang lain. Sebab, jika tidak memiliki mindset ini, tentu hidup kita akan datar-datar saja. Saling berbagi (tenaga, pemikiran, maupun ilmu) kepada orang lain akan membuat hidup lebih bermanfaat dan dikenang sepanjang masa. 

3. Meninggalkan sifat ragu, dan bangkit untuk perubahan hidup. YOLO mengingatkan kita untuk aktif melakukan perubahan hidup. Tidak terburu-buru dalam melakukan suatu perubahan, namun kita dapat memulai dari hal-hal kecil dan jangan lupa segera realisasikan. Seperti pepatah “Satu langkah yang kamu mulai demi menuju hal yang lebih besar, jauh lebih berharga ketimbang satu rencana besar yang masih dalam angan-angan”. Mulailah, dan jangan ragu! Walaupun hal kecil, tentu akan membawa perubahan. 

4. Memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Seperti makna YOLO, menikmati hidup sebaik mungkin untuk hal-hal yang bersifat positif dan produktif dalam mengembangkan sesuatu. Memanfaatkan waktu luang, kita dapat mengeksplore banyak hal, sehingga akan memperbanyak pengalaman hidup.

5. Percaya pada potensi dan kemampuan sendiri. Setiap manusia dilahirkan dengan kelebihan masing-masing, baik fisik, seni, maupun bidang komunikasi. Jangan menyia-nyiakan karunia Tuhan dan jangan pernah merasa puas dengan bakat yang kita miliki. Jika kita belum menemukan bakat kita, teruslah mencari hal baru. Mencoba banyak hal baru akan sangat bermanfaat bagi kita dikemudian hari. 

Itulah langkah-langkah menikmati hidup dengan gaya hidup YOLO yang sering disalahpahami banyak orang. Hidup bukan hanya untuk menikmati kesenangan saja, tetapi perlu adanya keseimbangan arah dan tujuan dalam hidup. Memaknai You Only Live Once berarti menjadi individu yang produktif, maksimalkan hidup, dan menjadi insan kamil

Sumber :
m.kumparan.com
pressrelease.kontan.co.id
Maucash.id


*Penulis adalah Sekretaris Umum di Paradigma Institute

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • YOLO dan Salah Kaprah Menikmati Hidup

Trending Now