Best Viral Premium Blogger Templates

Dua Tim Wakili Kudus Ikuti Kemah Budaya Kaum Muda 2021

parist  id
Selasa, Juli 13, 2021 | 20:42 WIB
IDE: Presentasi ide dalam program Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM) Kemendikbud RI 2021. (Foto: Dok. KBPW)

KUDUS, parist.id – Kabupaten Kudus turut menyumbang dua tim dalam memeriahkan jalannya program Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM) 2021. Program KBKM sendiri merupakan ajang kompetisi yang mengumpulkan bakat-bakat imajinatif dan kreatif kaum muda untuk menjawab tantangan pemajuan kebudayaan melalui pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, Mathematics) dan atau Revolusi Industri 4.0.

Program ini menjadi ajang bergengsi tahunan yang dihelat oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdikbud-Ristek RI). Tahun ini, KBKM 2021 lebih berfokus ke arah pemajuan kebudayaan yang ada di desa.

Dalam program tersebut, dua tim mewakili Kabupaten Kudus untuk mempresentasikan ide pemajuan kebudayaan di Kawasan Muria. Tim pertama yakni Kampung Budaya Piji Wetan dengan anggota Muhammad Farid, Hasyim Asnawi dan Nor Zahroh. Sedangkan tim kedua bernama KBPW Indonesia yang beranggotakan Umi Zakiatun Nafis, Muhammad Rifqi Bakhtiar dan Tsania Laila Maghfiroh.

“Saat ini kami sedang menjalani pelatihan regional, semoga nanti bisa juara dan mengharumkan nama Kudus dan Muria Raya,” ujar ketua tim KBPW Indonesia, Umi Zakiatun Nafis.

Umi menjelaskan gagasannya lebih spesifik untuk memecahkan masalah sosial yang ada di salah satu desa di kaki Gunung Muria. Ia menciptakan permainan anak yang berbasis pada cerita rakyat setempat, yaitu tentang Emprit Ganthil. Menurutnya, banyak kearifan nilai yang harus sampai kepada generasi sekarang, utamanya anak-anak agar bisa mengatasi masalah sosial, politik bahkan ekonomi desa.

“Melalui permainan yang kami ciptakan ini nantinya juga bisa memunculkan karakter anti korupsi, menciptakan keteraturan sosial dan tentu saja kelestarian budaya setempat,” jelas kader PAC IPPNU Dawe ini.

Sementara itu, anggota tim Kampung Budaya Piji Wetan untuk KBKM 2021, Hasyim Asnawi dan Nor Zahroh, mengungkapkan gagasan timnya mencakup kawasan yang lebih luas. Kendati demikian, hasil purwarupa yang akan mereka hasilkan sama, yaitu permainan anak.

“Kami lebih luas karena gagasan utamanya ialah repatriasi jalur sutra ekonomi dan budaya di Kawasan eks-Selat Muria,” ujar Hasyim yang diamini oleh Nor Zahroh.

Zahroh menambahkan, lewat permainan tersebut, mereka ingin menghadirkan pengalaman masa lalu tentang selat muria kepada generasi muda. Bisa menjadi semacam reka adegan, bagaimana proses perdagangan dan pertukaran budaya pribumi dengan orang-orang mancanegara di Kawasan Muria. 

“Manfaatnya selain edukasi untuk anak-anak, juga bisa jadi bahan imajinasi untuk pemangku kebijakan,” kata Zahroh. “Bahkan bisa jadi acuan perencanaan pembangunan daerah agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat di segala aspek, baik itu lingkungan, sosial, ekonomi maupun budaya itu sendiri,” sambungnya.

Selanjutnya, mereka meminta doa dan dukungannya dari masyarakat di Kawasan Muria Raya, khususnya Kabupaten Kudus. Mereka berharap bisa juara dan bisa mewujudkan berbagai upaya pemajuan kebudayaan daerah untuk kemakmuran seluruh warga Kudus dan Indonesia.

“Semoga jalan sukses itu dilancarkan sehingga bisa mendaftarkan Kawasan Muria sebagai warisan budaya yang diakui oleh UNESCO dan masyarakat internasional,” katanya berharap. (Rid/KBPW)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dua Tim Wakili Kudus Ikuti Kemah Budaya Kaum Muda 2021

Trending Now