 |
| Forum debat Capresma IAIN Kudus tahun 2022 di gedung Perpustakaan lantai 4. (Foto: Irfan/Magang) |
KAMPUS, parist.id - Dua calon Presiden Mahasiswa (Capresma) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus, Ferdian Zulham Arifin dan Khoiruzzad Khilmi melakukan debat menjelang Pemilihan Mahasiswa (Pemilwa) tahun 2022. Acara ini dihadiri oleh 3 panelis debat dan 37 audiens bertempat di gedung perpustakaan, Kamis (07/01/2022).
Salah satu panelis, Kasmian mengatakan terkait pengembangan kapasitas mahasiswa di bidang literatur dan isu-isu faktual dibutuhkan sebuah gerakan baik dalam scope (cakupan) yang besar atau kecil dari masing-masing fakultas.
"Literatur mahasiswa penting untuk menanggapi isu-isu faktual, maka dibutuhkan sebuah akomodir gerakan", terangnya.
Senada dengan Kasmian, Capresma Ferdian Zulham Arifin menjelaskan bahwa mahasiswa IAIN Kudus masih lemah di bidang kajian. Sehingga mahasiswa sering terseret ke dalam unjuk rasa tanpa tahu pokok permasalahan. Melihat hal tersebut, untuk membudidayakan literasi dibutuhkan sebuah diskusi untuk mengasah daya kritis dan menambah pengetahuan kepada mahasiswa.
"Mahasiswa masih lemah dalam kajian, mereka hanya ikut-ikutan demo, maka dari itu perlu diskusi supaya mahasiswa lebih kritis," jelas Ferdian.
Sementara itu, Capresma Khoiruzzad Khilmi menawarkan sistem layanan bermedia untuk menampung aspirasi mahasiswa saat pandemi untuk mempermudah akses.
"Di masa pandemi layanan dari media sangat penting, karena media berperan agar dapat diakses dari rumah masing-masing, " ujarnya.
Menutup forum, panelis debat, Annas Marzuki memberikan pesan bahwa siapa saja yang terpilih maupun yang kalah dalam pemilihan Capresma harus legowo. Annas juga mengatakan, bahwa keikutsertaan mahasiswa dalam berorganisasi harus diniatkan untuk ibadah.
"Siapkan diri untuk kalah, harus bisa legowo atas hasilnya nanti," pesannya. (Nada, Irfan, Nuzu)
