Belasan pemuda ikuti Walking Tour bersama Lelana Kudus, jelajah berbalut forest healing di Desa Wisata Japan, Dawe Kudus, Minggu (11/06). |
KUDUS, parist.id - Tim Komunitas Lelana Kudus yang bekerjasama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Japan Kecamatan Dawe Kudus melakukan Forest Healing sekaligus memperkenalkan potensi alam Muria pada Minggu (11/06/2023).
Kegiatan ini yang bertema "Swarna Muria, History dan Edukasi" diikuti oleh berbagai masyarakat dari luar kota yang ingin belajar tentang kekayaan muria.
Hidayat selaku koordinator Lelana Kudus mengungkapkan bahwa pemilihan desa Japan karena tersimpan banyak kekayaan alam Muria yang kompleks.
"Swarna artinya emas. Di Japan itu memiliki kopi parijotho, dan pamelo yang mana potensi tersebut layaknya emas yang dapat mampu meningkatkan ekonomi dan keberagaman masyarakat setempat," ungkap Dayat kepada parist.id, Minggu (11/06/2023).
Kegiatan tersebut dimulai dari tracking kota, lalu menuju ke Japan dimulai dengan pengenalan jeruk pamelo, pengolahan kopi Muria hingga pengolahan parijotho.
Hidayat berharap melalui kegiatan ini peserta dapat mengenal Kudus bukan hanya sisi religi tetapi potensi alam yang berlimpah.
"Peserta bisa merasakan positif vibes ketika melihat pemandangan alam, ketenangan hatinya dan yang penting mengenal Kudus tidak hanya kota dan religinya tetapi ada sisi dan potensi lain," harapnya.
Syaroful Anam, Tour Guide dalam Walking Tour Japan ini menyampaikan ungkapan terima kasih atas kunjungan san berharap bisa mengenal desa Japan lebih mendalam.
"Kalau nanti ada yang ingin mengenal desa Japan kami juga menyediakan homestay, yang mana bisa melihat gunung muria kalau malam melihat kota Kudus dari atas. Japan ini seperti Bandung mini," kata Anam.
Sementara itu, Agustin selaku peserta Lelana mengatakan bahwa kegiatan ini sangat senang dan mampu rehat dari rutinitas hariannya.
"Mungkin lain kali kita bisa ke tempat hidden gem-nya di Kudus," katanya. (alf/tys)