RATAP
Kala itu mesra dengan
sunyi senyap
Di sebuah gelanggang
bangsal yang rentan rapuh
Ada yang terkulai lesu
menahan haru
Kau bengong, termangu
seorang diri
Meratapi balada tragis
nasibmu di medan laga
Terasa tajam mata
tombak yang menusuk ulam jantungmu
Perih, pedih, bukan
main kau hancur luluh
Ah,
masa bodoh!
Ternyata
kau tak mau larut
Benar,
abaikan saja semua itu!
Bangunlah,
Tuhan maha Kuasa
Tak
usah patah asa hadapi mereka, sebab itu hanya lidah tanpa tulang, tak jua
melihat
Simpan
saja rintih ratap tangismu, tetap genggam erat titipan itu
Kau
pun tahu itu bertuah
Berhenti
bengong, putar otakmu!
Sebelum
akhirnya kau terpenggal oleh masa
Tetaplah
tegar meski dalam ratapan
SANTRI DESA
Resah
menggebu di pojok desa yang lengang
Merasakan
perkara yang menjejal benak
Ketidakadilan
yang dianggap adil
Bahkan
terasa adil, hingga tak berasa
Terpinggir
dari majunya peradaban
Tersisih
dari sebutan warga berpendidikan
Tereliminasi
dari seleksi calon pekerja
Tak
peduli jasa pun terlupakan
Getirnya
dianaktirikan negeri sendiri
Hanya
dengan alasan yang cuma
Bukan
pondok tapi kampus megah
Bukan
bai’at tapi wisuda
Bukan
santri desa melainkan sarjana
Dan
segala yang tak bermakna lebih
Santri
desa bertanya tak mengerti;
Kami
juga jenius, mengapa mesti mahasiswa?
Apa
boleh buat,
Di
persimpangan jalan mau apa?
Tak
mungkin berteriak; “pemerintah perlu diberontak!”
Ah,,,
Lebih
baik ikut arus saja
Meski
demi secarik kertas yang katanya amat berharga itu
Karena,
santri ingin jadi presiden
Lalu
merombak pemerintah negeri yang garong ini
TANGAN TANGAN
Corat-coret,
Coret-corat,
Carut
marut.
Tanda
tangan lagi,
Lagi-lagi
tanda tangan.
Tanda
tangan yang rumit
Rumitnya
tanda tanganmu.
Serumit
tampilanmu.
Tampilanmu
yang rumit,
Menegaskan,
karaktermu begitu cerdas.
Tapi,
Hatiku
bilang lain;
Kau
tolol!!!
Tololnya
dirimu yang cerdas!
Buat
apa kau cerdas?!
Cerdas
membuatmu tolol!
Kau
begitu tolol,
Tololnya
dirimu yang cerdas.
Saat
kau rasa paling pintar.
Tampilanmu
yang rumit,
Menyiratkan
tebakan khusus.
Tebakan
yang khusus tertuju padaku.
Tebakan
yang rumit.
Serumit
tanda tanganmu;
Serumit
itu pulakah hidupmu?