Har
Dik Nas Usang
Sempat
tak ku ingat hari ini;
Hari
pendidikan nasional
Sunyi,
gersang, redup
Betapa
remang-remang jalan panjang pendidikan
Tak
lagi ku dengar lalaran dan sorogan
Kajian-kajian
suci penuh motivasi
Untuk
menggapai hierarki mimpi
Namun
nahas kini
Hardiknas
Berkabung
sepi
Terbekuk
lingkaran rindu nan semu
Terpampang
sendu dan pilu
Melihat
bangku pendidikan yang kini nampak suram
Terkujur
kotor tak berdaya
Terkikis
debu berserakan
Terlukis
kisah noktah suka duka
Mengarungi
mutiara ilmu
Dingin
pagi larut dalam anak negeri
Atas
tak berdayanya pandemi
Terkatung-katung
penuh harap
Kapan
senyum pendidikan negeri ku pulih kembali ?
Mengucur
deras bak muara ilmu
Tersemat
dalam kalbu
Butiran
mutiara bijak sang guru
Menyuburkan
semangat
Tanpa tersesat oleh sekat
Krasak,
02 Mei
Buru H memburu H
//1
Di pagi yang sepi
Ia pergi mengungkal ambisi
Mewujudkan mimpi
Dengan bersikeras memahat mentari
Mencangkul kemungkaran
Menanam kemungkinan
Menumbuhkan bibit kemaslahatan
Terselimut pupuk kasih sayang
//2
Di siang yang terang,
Dengan bermodalkan nyali
Ia mampu menyapu awan
Mencabik terik
Menepis angin
Menghalau karma
Demi sang kasih
Ia mampu menghidupi;
Tuan-tuan dan nona-nona negeri
//3
Dikala senja tiba
Raga jiwa mata pun mulai mengaca
Hingga bunyi-bunyian beranjak pergi
menuju arus sunyi
Akhirnya malam pun mencoba tiba
Ialah buruh
Masih tetap menembus surya purnama
Memancarkan sinar ke segala penjuru
Berjubah kesederhanaan
Mengayun pedang dunia terang
Sungguh,
Perjuanganmu tak akan pernah runtuh
Di hati dan jiwa kami
Generasi negeri
Krasak, 1 Mei
28 April
Aku lupa berpuisi
Tak habis pikir
Puisi-puisi berpuasa
pada lembaran jeluang telagasari
Dialamatkan pada Tuhan
Dititipkan semesta
Disaksikan oleh alam firdausi
Sampai terpanggil
Bila saatnya
Singgasana terbangun elok
22:12 WIB
Angkringan Bape, 28 April
*Moh Khoirul Annas, Presiden Mahasiswa IAIN Kudus 2021.