Pembukaan PBAK IAIN 2021 dengan pemukulan bedug dan kentongan oleh Bupati Kudus dan jajaran pimpinan IAIN Kudus. (Foto: Tias) |
Ketua Steering Committe (SC) PBAK IAIN Kudus 2021, Maulin Niam menjelaskan tema yang diusung berawal dari kekhawatiran munculnya paham-paham yang tidak sesuai ajaran Ahlussunah Wal Jamaah (Aswaja).
"Sehingga, sebagai kader akademik kita harus menjunjung tinggi nilai moderasi dan toleransi dalam beragama," jelasnya saat dihubungi melalui WhatsApp, Minggu (22/08/2021).
Senada dengan Niam, Bupati Kudus, HM Hartopo mengatakan sebagai warga Kudus harus merawat kerukunan yang telah diwariskan oleh Sunan Kudus.
"Tugas bersama kita untuk tetap merawat kerukunan kapanpun sebagai upaya kita merawat kebhinekaan negara kita," katanya saat sambutan Opening Ceremony PBAK IAIN Kudus 2021.
Sementara itu, meskipun tidak dapat hadir secara langsung, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani lewat video singkatnya mengungkapkan, keanekaragaman Indonesia belum tentu dimiliki oleh negara lain. Ali berpesan agar mahasiswa harus bangga dengan segala potensi yang ada di Indonesia.
"Kita bersama mampu hidup berdampingan karena hubungan harmoni civil society dan national state (agama dan demokrasi/baca). Jangan pernah lelah mencintai Indonesia ditengah persatuan global," pungkasnya. (Alf)