Penyampaian sepatah dua patah kata dari tamu undangan untuk buku yang dibedah. (Foto: Dewi/ Magang Paradigma) |
PARIST.ID, Umum - Bedah Buku yang berjudul Cita-Cita Titik Dua Petani sukses digelar oleh Omah Dongeng Marwah (ODM). Kanti W. Janis selaku penulis diundang langsung oleh ODM di Sidji Coffe Bae pada Sabtu, (4/2/2023) dari pukul 14.00 hingga 17.00 WIB.
Kanti sapaan akrabnya mengaku telah menggambarkan tentang cerita anak yang bercita-cita sebagai petani. Dan banyak masyarakat sekitar kaget dan bertanya-tanya mengenai pilihan sebagai seorang petani.
“Biasanya kalo ada anak-anak yang bercita menjadi petani, pasti orang-orang sekitarnya kaget. Pertanyaan yang muncul: mengapa kok menjadi petani? Itu saya tuangkan dalam buku ini," jelasnya.
Kemudian dia juga menambahkan bahwa di dalam buku juga diberikan tips dalam bertani untuk memberikan daya tarik pembaca. "Dan sengaja saya berikan tips-tips tertentu dalam bertani untuk memantik rasa penasaran pembaca. Jadi, setelah membaca buku ini, pembaca juga akan mencari tahu seputar hal pertanian,” ungkapnya.
Selaku pemilik dari tempat berlangsungnya acara sekaligus Ketua Komite Ekonomi Kreatif Kudus, Valary turut senang terhadap penulis yang dapat menginspirasi anak-anak muda Indonesia. Menurutnya, sudah saatnya anak-anak muda mewarnai Indonesia.
“Saya sengat tertarik untuk menantang anak-anak muda di Kudus. Bersyukur kalau ada yang terinspirasi dari cerita yang dipaparkan penulis, terkhususnya ada yang bercita-cita menjadi petani. Paling tidak, anak-anak muda di Kudus bisa lebih kreatif berkat membaca novel ini,” Harap Valeri.
Turut hadir menjadi narasumber, Hasan memberikan sudut pandang lain terkait novel yang membahas seputar cita-cita anak sebagai petani ini. Ia memaparkan pentingnya anak-anak untuk membaca buku karya Kanti ini di sekolah.
"Penulis mencoba menebarkan kemandirian dan kebahagiaan dalam novelnya. Banyak cerita seru di dalamnya yang itu sebenarnya merupakan pemberontakan atau kritikan penulis terhadap pendidikan di Indonesia, tetapi tetap terkemas secara apik." Terang Hasan. (Dewi/Eka/Teguh)