Potret semangat peserta dalam mewarnai karya kaligrafi. (Foto: Dokumentasi Panitia) |
Kudus, PARIST.ID – Dalam rangka melatih dan meningkatkan kreativitas anak, Kampung Budaya Piji Wetan (KBPW) laksanakan lomba mewarnai kaligrafi tingkat anak-anak. Lomba ini merupakan salah satu rangkaian acara dari Festival Takjil pada ramadhan tahun ini.
“Lomba ini kami konsep untuk
mengenalkan seni kepada anak-anak. Kami rasa anak-anak itu perlu diolah
imajinasinya, bukan hanya pikirannya saat di dunia sekolah. Sehingga ketika
dewasa, perkembangan mereka tidak terhenti atau stagnan,” terang Jesy Segitiga,
salah satu pendiri KBPW yang diwawancarai oleh PARIST.ID pada Jum’at,
(07/03/23).
Perlombaan diikuti sebanyak 60
anak-anak mulai dari usia 6-11 tahun. Lomba bertempat di dekat Panggung
Ngepringan KBPW, lebih tepatnya di pelataran depan rumah warga Desa Lau,
Kecamatan Bae Kabupaten Kudus, Mereka
diberikan waktu berkreasi selama 120 menit; sejak pukul 14.05 hingga 16.05.
Peserta diberikan satu kertas
yang sudah bergambar suasana ramadhan dan kaligrafi untuk diwarnai. Perlengkapan perlombaan seperti alat
gambar dan meja disiapkan mandiri oleh peserta. Pengamatan reporter PARIST.ID, anak-anak terlihat semangat
dan antusias ketika mewarnai sebuah karya yang disediakan panitia.
Juri perlombaan, Ali Ahmadi turut
menanggapi tentang keantusiasan anak-anak dalam mengikuti lomba.
“Saya senang ketika melihat
anak-anak antusias. Apalagi dengan melihat orang tua yang ikut mendaftarkan dan
menghantarkan anaknya mengikuti lomba mewarnai kaligrafi ini. Dukungan orang
tua sangat penting bagi saya. Karena sekarang ini tak banyak anak-anak yang
kecil yang kenal dengan seni,” tuturnya ketika sedang berbincang dengan salah
salah satu reporter PARIST.ID.
Senada dengan Ali, Koordinator
lomba, Annas juga menekankan pentingnya dukungan orang tua dalam mengasah
kreativitas si anak.
“Orang tua perlu membersamai
anak-anaknya dalam hal seperti ini. Tidak hanya menyuruh untuk ikut lomba saja,
tapi juga harus didukung dari segi apapun. Dibantu mempersiapkan sebelum
mendaftar, difasilitasi alat-alatnya, dan yang paling penting ketika sampai
rumah juga ditanyai kesan si anak setelah mengikuti lomba mewarnai kaligrafi
ini,” harap Annas.