Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger Templates

Meriah! Gebyar Kreativitas Seni (GKS) VIII Kali Ini Angkat Konsep “Tembang Dolanan Tradisional”

parist  id
Rabu, November 22, 2023 | 11:37 WIB

 

Potret salah satu penampilan dalam acara Gebyar Kreativitas Seni VIII (Foto: Lovina)

Kampus, PARIST.ID - Pagelaran festival Gebyar Kreatifitas Seni (GKS) VIII Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Kudus telah sukses terlaksana. Gebyar Kreativitas Seni sendiri merupakan pagelaran yang dinaungi oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Dengan mengangkat tema "Mengapresiasi Karya Seni Melalui Tembang Dolanan Tradisional", pagelaran ini ditampilkan oleh mahasiswa tiap kelas Program Studi PGMI semester 7. Kegiatan dihelat selama satu hari di Gedung Olahraga IAIN Kudus pada Selasa, (21/11/2023).

Ketua Panitia GKS VIII, Muhammad Ainun Najib mengungkap bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk mengapresiasi dolanan jawa yang dikemas dalam bentuk sendratasik.

"Dari dosen PGMI sendiri menginginkan ada sendratasik, jadi ada seni, drama, tari dan musik. Kami selaku penyelenggara menentukan tema dan sub tema untuk kelas-kelas, sedangkan konsep penampilannya dirancang oleh mahasiswa PGMI semester 7 sendiri." Begitu tutur Najib, sapaan akrabnya.

Adapun penampilan-penampilan dalam GKS yaitu Buto Buto Galak oleh kelas A7MIR, Kidung Bocah ing Buwana oleh kelas B7MIR, dan Guyub ing Budaya Jaranan oleh kelas C7MIR. Selain itu, acara ini juga turut dimeriahkan oleh Gamelan Sekar Laras Swara,Gema Nusantara (Angklung & Kolintang), Tari Kolaborasi Mahasiswa & Dosen PGMI, Band PGMI, SERTA Paduan Suara PGMI.

Dibalik suksesnya GKS VIII ini terdapat persiapan panjang yang ditempuh oleh mahasiswa semester 7 alias para penampil. Hal itu dituturkan oleh salah satu penampil dari kelas B7MIR, Olisyia Larasati yang mengungkap bahwa persiapan para penampil hanya kurang lebih selama 1 bulan.

“Kami dari PPL (Praktik Pengalaman Lapangan), KKN (Kuliah Kerja Nyata), kemudian langsung fokus ke GKS. Itu kurang lebih satu bulan. Tapi kami senang karena yang sebelumnya udah jarang ketemu teman-teman kelas karena GKS ini kami jadi akrab kembali,” ungkap Olisyia.

Olisyia dan teman-temannya kelas B7MIR sendiri menampilan sendratasik Kidung Bocah Ing Buwana. Makna yang dimaksudkan dalam penampilan tersebut yakni ingin mengangkat bagaima peran seorang guru dalam menghadapi bullying atau kekerasan anak-anak. Uniknya, penampilan dimainkan dalam bentuk peran binatang.

“Sasaran dari prodi kami adalah seorang guru. Jadi kami ingin mengangkat konsep tersebut untuk memainkan bagaimana peran guru dalam menghadapi kekerasan yang semakin marak di kalangan sekolah, bahkan dari tingkat dasar. Agar terlihat menarik, kami memainkan dalam bentuk peran binatang. Ada peran tikus, macan, gajah, dan kidang (kijang). Kami berusaha menghayati setiap perannya, seperti tikus yang kecil namun berani, gajah yang bijaksana, dan yang lainnya.” Begitu penjelasandari Olysia.

Meski dengan terbatasnya waktu berlatih, penampilan yang disuguhkan tetap memukau hati para penonton. Seperti halnya yang disampaikan oleh salah satu penonton, Nurul Inayah mengaku bahwa pemain sangat maksimal dalam perannya.

“Pemainnya sangat menghayati peran. Apalagi kolaborasi seni tradisional dengan seni modern menjadikan sebuah seni yang unik dan menarik untuk dipertontonkan.” Begitu kesan yang diberikan oleh Nurul selama menyaksikan acara.

 

Reporter

-Lovina Nur Elah Zaim

-Ikrima Elok Zahratul Jannah

Editor: Eka Rizkia Larasati


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Meriah! Gebyar Kreativitas Seni (GKS) VIII Kali Ini Angkat Konsep “Tembang Dolanan Tradisional”

Trending Now