Kudus, PARIST.ID – Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Sunan Kudus kembali menyelenggarakan Gebyar Kreativitas Seni (GKS) X di Gedung Olahraga UIN Sunan Kudus. Kegiatan tahunan ini menjadi panggung unjuk karya mahasiswa semester enam yang memadukan nilai edukasi, sejarah, dan kreativitas dalam bentuk seni pertunjukan, Kamis (12/06/2025).
Mengusung tema "Adiluhung Nusantara: Menyingkap Tabir Kerajaan Nusantara dalam Menghidupkan Jejak Kehidupan", GKS tahun ini menghadirkan sajian seni yang menggambarkan kejayaan dan nilai-nilai luhur kerajaan-kerajaan di Indonesia. Tema ini dipilih sebagai wujud pelestarian budaya dan sejarah melalui sentuhan seni khas mahasiswa PGMI, seperti drama musikal, tari, dan musik tradisional.
Menurut ketua panitia, Alvi Shofia R., GKS menjadi ruang ekspresi mahasiswa dalam mengolah karya orisinal tanpa bantuan pelatih profesional. "Semua murni hasil kerja keras masing-masing kelas, hanya dibimbing oleh dosen. Meski begitu kami dari panitia turut serta membantu menyediakan apa yang dibutuhkan masing kelas-kelas serta dengan bantuan Liaison Officer (LO) yang mewujudkan sukses terselenggaranya acara.” ujarnya.
Tiga kelas semester enam tampil memukau dalam ajang Sendratasik, masing-masing meraih penghargaan atas karya terbaik mereka diantaranya A6MIR dengan judul Samudra Pasai sebagai juara terkompak, B6MIR dengan judul Sumpah Palapa sebagai juara terfavorit, dan C6MIR dengan judul Ratu Shima sebagai juara terkreatif.
GKS X tahun ini berhasil menarik antusiasme masyarakat luas. Tercatat ada kurang lebih 1.000 pengunjung yang hadir memadati GOR UIN Sunan Kudus, terdiri dari mahasiswa, dosen, alumni, hingga masyarakat umum yang ingin menyaksikan pertunjukan seni dan budaya.
Ketua HMPS PGMI, Syafrina Rahma Salsabila, menyampaikan apresiasinya terhadap panitia dan seluruh pihak yang terlibat.
"Saya sangat mengapresiasi kekompakan dan kerja keras panitia. Tanpa solidaritas tim, tak mungkin tercipta acara semegah ini. Terimakasih juga para penonton yang telah hadir memeriahkan." Ujarnya.
Salah satu pemain dari kelas A, Umi Ma’rifatin Khofifah, mengaku bangga dan lega setelah tampil di panggung.
"Selama kurang lebih satu bulan kami berlatih bersama. Penampilan ini menjadi bukti kerja keras kami. Terimakasih kepada teman-teman yang sudah datang menyaksikan." Ucapnya.
Para penonton yang turut hadir pun sangat menikmati penampilan dari setiap yang dibawakan. Mahasiswa PGMI D23, Miftahurrohmah, turut menyampaikan kesannya.
"Acaranya sangat seru dan meriah. Dari pertunjukan ini, kita bisa mengenal sejarah kerajaan Indonesia dengan cara yang menyenangkan. GKS selalu jadi favorit karena memadukan drama, musik, dan tari yang menarik." Kesan Mifta.
GKS X tidak hanya menjadi syarat akademik, tetapi juga menjadi wadah mahasiswa untuk memperkuat nilai seni, budaya, dan kerja sama tim. Dengan keberhasilan tahun ini dan dukungan para penonton, GKS semakin membuktikan diri sebagai ajang kreatif dan inspiratif yang layak untuk terus dilestarikan. (Lovina)