Best Viral Premium Blogger Templates

Mutiara di Balik Desa Babalan

parist  id
Senin, September 20, 2021 | 10:13 WIB
Foto: dok. Tim KKN IK IAIN Kudus Desa Babalan


Desa di pesisir pulau Jawa ini memiliki populasi penduduk sekitar 7.000 jiwa. Yang mayorias beragama Islam dan banyak yang memanfaatkan kekayaan laut untuk keseharian, banyak hal yang dapat ditemui di desa kecil yang agamis ini, budaya lokal dan islam menyatu dengan baik dan berjalan selaras harmonis. Banyak sudut - sudut yang tidak di lihat oleh netra para pelancong, bagian wilayah yang sederhana namun khas dengan beragam budaya dan olahan maupun hasil bumi Babalan. Terbagi menjadi beberapa bagian dengan julukan Kampung Kongsi, Kampung Thailand, Kampung Bom, dan beberapa wilayah lainnya yang masih menyatu dalam lingkup Desa Babalan.

Selasa, 14/09/2021 di pagi hari yang sejuk, dengan semburat matahari dari ufuk timur terlihat para perahu berlayar di atas limpahan air yang penuh dengan harga yang nantinya didapat untuk menyambung hidup. Para nelayan kecil mendayung dengan otomotifnya atau melalui tenaga manual para tangguh yang menaikinya. Ikan - ikan meloncat di tengah aliran air yang tentu saja menyejukkan mata yang memandang. Tak kalah dari para ikan, udang, kerang, kepiting, cumi – cumi , dan hamparan garapan garam akan tetap menjadi primadona setiap pelancong atau penduduk lokal yang ingin menikmati khas nya Desa kecil yang menyimpan mutiara ini. Rumah – rumah sederhana dengan arsitektur yang khas pesisir berjajar sepanjang jalan dan gang yang ditemui para pengguna jalan, jembatan – jembatan kecil penghubung menjadi persinggahan para pemancing dan anak – anak yang riang berlarian. Tambak – tambak yang luas terisikan oleh harapan para pemilik yang kemudian dipanen berupa hasil laut ataupun garam. Sepi dipandang namun ramai ketika mendalam, mutiara – mutiara yang ada tetap menjadi penyambung keberlangsungan kehidupan masyarakat Babalan.

Esok hari jajan – jajan khasnya seperti horog – horog, srondeng, urap tewel, dan jajanan khas lainnya yang terjual dengan berjajar di atas meja, pasar kecil tetap ramai di kunjungi setiap warga. Para pelancong, para juragan, para agen, dan para pencari nafkah lainnya mulai beraktivitas dan berlalu lalang disetiap sudut jalan. Semangat adik kecil yang tertawa renyah mulai mengayuh sepeda atau dengan kaki kecilnya yang berjalan menuju tempat menimba ilmu. Tak ada yang lepas dari pemandangan desa dengan keadaan yang pasti kurang lebih menyimpan mutiara yang nantinya di olah menjadi bentuk yang dibayar dengan harga yang sesuai. Tidak ada bangunan megah, pertokoan bertingkat atau kemacetan jalanan yang berdebu, Desa ini lebih dari mutiara nya, yang tenang menyejukkan setiap netra dan mengisi raga dengan protein dan mineral yang terkandung dari setiap hasil bumi dan lautnya.

Mutiara bukan hanya benda, namun perilaku baik dan keyakinan kepada Sang Pencipta yang diiringi dengan rasa syukur adalah mutiara yang sesungguhnya. Jika rumah sederhana adalah khasnya maka setiap hasil yang diperoleh dari buminya adalah syukur. Bumi akan memberikan kekayaannya jika kita merawatnya, begitupun alam yang tak pernah meminta pamrih memang sudah seharusnya dijaga untuk masa depan generasi selanjutnya.

 (KKN-IK IAIN Kudus Desa Babalan Kec. Wedung Kab. Demak)

 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Mutiara di Balik Desa Babalan

Trending Now